• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Tulisan
  • index
Kamis, November 13, 2025
Sorot Merah Putih
Advertisement
  • News
    • Nasional
    • Hukum
    • Teknologi
    • Viral
    • Politik
    • Budaya
  • Sorot Prabowo
  • Sorot Parlementaria
  • Sorot Pertahanan
  • Sorot Jakarta
  • Sorot Daerah
  • Sorot Dwi Warna
  • Opini
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Kirim Tulisan
Tidak ada hasil
Lihat Semua hasil
Sorot Merah Putih
  • News
    • Nasional
    • Hukum
    • Teknologi
    • Viral
    • Politik
    • Budaya
  • Sorot Prabowo
  • Sorot Parlementaria
  • Sorot Pertahanan
  • Sorot Jakarta
  • Sorot Daerah
  • Sorot Dwi Warna
  • Opini
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Kirim Tulisan
Tidak ada hasil
Lihat Semua hasil
Sorot Merah Putih
Tidak ada hasil
Lihat Semua hasil
  • News
  • Sorot Prabowo
  • Sorot Parlementaria
  • Sorot Pertahanan
  • Sorot Jakarta
  • Sorot Daerah
  • Sorot Dwi Warna
  • Opini
  • Sastra
Home Sorot Dwi Warna

KPK Kaji Ulang Dana Parpol dari APBN: Upaya Putus Rantai Politik Uang

Boelan Tresyana oleh Boelan Tresyana
24 Mei 2025
di Sorot Dwi Warna
Waktu membaca: 4 menit lebih
A A
0

Sorot Merah Putih, Jakarta – Korupsi bukan sekadar kejahatan yang merugikan finansial negara. Lebih dari itu, korupsi dapat menjadi alat sistematis untuk menguasai negara dari dalam, merusak fondasi kebijakan publik, dan mencuri masa depan bangsa.

Menyikapi maraknya praktik politik transaksional yang masih menjadi persoalan serius dalam kontestasi politik nasional, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggulirkan kajian strategis terkait sistem pendanaan partai politik (parpol) dan pembiayaan Pemilu.

BacaLainnya

KPK Gelar FGD Kajian Rangkap Jabatan, Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Benturan Kepentingan

KPK Perkuat Kajian Rangkap Jabatan, Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Benturan Kepentingan

5 November 2025

KPK Serahkan Kepemimpinan ASEAN-PAC ke MACC, Dorong Sinergi Regional Antikorupsi

28 Oktober 2025
Ketua KPK, Setyo Budiyanto menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI diwakili Nyoman Adhi Suryadnyana di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (17/10/2025)

KPK Pertahankan Opini WTP Enam Tahun Berturut-turut, Bukti Pengelolaan Keuangan Negara yang Akuntabel

17 Oktober 2025

Kajian ini secara khusus menyoroti skema pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan tujuan membendung potensi korupsi yang timbul akibat tingginya biaya politik.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya KPK untuk memperkuat fondasi demokrasi yang bersih, transparan, dan berintegritas.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa kajian ini merupakan respons atas tingginya biaya politik serta meningkatnya risiko korupsi dalam penyelenggaraan demokrasi elektoral.

Kajian ini memperluas ruang lingkup dari studi serupa yang pernah dilakukan KPK pada tahun 2011. Jika sebelumnya kajian fokus pada bantuan keuangan parpol dari APBN/APBD, kini KPK menelaah keseluruhan siklus pembiayaan politik: sebelum, saat, dan setelah Pemilu.

“Biaya politik yang tinggi mendorong munculnya praktik politik uang, pengaturan proyek, jual beli jabatan, hingga gratifikasi. Ini semua menciptakan lingkaran setan korupsi yang merusak integritas demokrasi,” tegas Budi, dikonfirmasi Sabtu (24/5/2025).

Isu ini juga mencuat dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi yang digelar oleh Direktorat Korsup Wilayah I KPK pada 28 April 2025.

Baca Juga  Series Penguatan Integritas bagi Pegawai Rutan KPK

Perwakilan legislatif dari wilayah barat Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, hingga Bengkulu , turut menyampaikan kekhawatiran serupa dan meminta KPK mengkaji kembali skema pendanaan parpol yang selama ini justru menimbulkan beban politik dan membuka celah korupsi.

Data KPK mencatat, sejak 2004 hingga 9 Mei 2025, tokoh politik termasuk dalam tiga besar pelaku korupsi berdasarkan jabatan. Sebanyak 363 anggota DPR/DPRD, 171 kepala daerah dan wakilnya, serta 30 gubernur terjerat kasus korupsi, mayoritas karena ingin “mengembalikan” biaya politik yang tinggi.

Dua kasus besar menyoroti betapa seriusnya persoalan ini. Pertama, OTT terhadap anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso pada 2019, yang kedapatan menyiapkan 400.000 amplop untuk “serangan fajar”.

Kedua, OTT terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada November 2024, yang diduga menerima gratifikasi Rp7 miliar menjelang Pilkada. Kedua kasus ini menegaskan bagaimana biaya politik yang tinggi mendorong pejabat publik untuk mencari dana ilegal guna mempertahankan atau meraih jabatan.

Lima Tujuan Strategis Kajian KPK 2025

Kajian terbaru KPK menetapkan lima tujuan utama, yaitu: Pemetaan sumber pembiayaan politik di seluruh tahapan Pemilu, Identifikasi potensi korupsi dalam pembiayaan politik yang signifikan.

Lalu, pengumpulan bukti atas penggunaan anggaran negara dalam pembiayaan politik, termasuk bansos, analisis dampak biaya politik tinggi terhadap perilaku pejabat terpilih, dan kajian pengaruh biaya politik terhadap penyimpangan program di Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

Untuk mewujudkan hal tersebut, KPK telah menjalin diskusi dengan sejumlah stakeholder penting, seperti KPU, Bawaslu, DKPP, Kemendagri, Ditjen Anggaran Kemenkeu, partai politik, para caleg yang gagal, hingga akademisi dan pakar tata kelola.

Topik yang dibahas mencakup strategi menekan biaya Pemilu, pencegahan pembiayaan ilegal, hingga pengelolaan konflik kepentingan antara pejabat publik dan donatur.

Baca Juga  KPK Yakin Presiden Prabowo Segera Lapor Soal Hadiah Mobil Listrik dari Presiden Erdogan

Peluang untuk Reformasi Politik

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam webinar tematik pendidikan antikorupsi ‘State Capture Corruption: Belajar dari Skandal e-KTP’ secara daring melalui kanal YouTube KPK, Kamis (15/5) menegaskan bahwa KPK telah lama merekomendasikan agar partai politik didanai penuh oleh negara melalui APBN.

Hal ini diyakini dapat menekan praktik politik uang dan memperkuat demokrasi yang sehat. Usulan ini mulai mendapatkan respons positif dari pemerintah.

Kajian, lanjut Budi menjelaskan, saat ini masih dalam tahap pengumpulan data dan informasi. KPK menargetkan penyusunan laporan dan pemaparan hasil kajian akan dilakukan pada Juli 2025.

“Hasil kajian ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi reformasi sistem pendanaan politik yang lebih bersih, transparan, dan akuntabel,” harapnya.

Melalui inisiatif ini, KPK mengajak seluruh pemangku kepentingan dari lembaga Pemilu, pemerintah, partai politik, hingga masyarakat sipil untuk bersama-sama membangun fondasi demokrasi yang tidak hanya kuat secara institusional, tetapi juga berintegritas secara moral.

“Karena hanya dengan sistem politik yang bersih dan adil, masa depan Indonesia dapat dijaga dari praktik-praktik korupsi yang menghancurkan dari dalam,” pungkas Budi.*

Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini

Tags: #MerahPutihTegakBerdiriDana Parpol dari APBNKomisi Pemberantasan Korupsipembiayaan PemiluPolitik Transaksional
ShareTweetSendPinScanShare
Posting Sebelumnya

Koalisi Masyarakat Sipil Sebut Perpres Perlindungan Jaksa “Kamuflase Hukum” Tidak Urgent dan Tidak Dibutuhkan

Posting Selanjutnya

Blok M Hub Buka 24 Jam, HUT ke-498 Jakarta Menuju Kota Global dan Berbudaya

Related Posts

KPK Gelar FGD Kajian Rangkap Jabatan, Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Benturan Kepentingan

KPK Perkuat Kajian Rangkap Jabatan, Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Benturan Kepentingan

5 November 2025

KPK Serahkan Kepemimpinan ASEAN-PAC ke MACC, Dorong Sinergi Regional Antikorupsi

28 Oktober 2025
Ketua KPK, Setyo Budiyanto menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI diwakili Nyoman Adhi Suryadnyana di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (17/10/2025)

KPK Pertahankan Opini WTP Enam Tahun Berturut-turut, Bukti Pengelolaan Keuangan Negara yang Akuntabel

17 Oktober 2025
KPK membuka seleksi enam jabatan strategis bagi ASN berintegritas tinggi mulai 20 Oktober 2025.(foto:Istimewa)

KPK Resmi Buka Seleksi Enam Jabatan Strategis, Peluang Besar bagi ASN Berintegritas!

16 Oktober 2025
Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam Kuliah Umum bertajuk “Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi” di Auditorium Gadjah Mada Lemhannas, Jakarta

Ketua KPK Setyo Budiyanto: Perang Melawan Korupsi Dimulai dari Perilaku dan Sistem Berintegritas

16 Oktober 2025
KPK dalami proses sertifikasi K3 di Kemnaker dan dugaan aliran dana pemerasan. (Foto:Istimewa)

Jejak Uang di Balik Sertifikat K3: KPK Bergerak, Pemerintah Tegakkan Integritas Birokrasi

11 Oktober 2025
Posting Selanjutnya

Blok M Hub Buka 24 Jam, HUT ke-498 Jakarta Menuju Kota Global dan Berbudaya

Ilustrasi Sumur Minyak di Bupati Muba

Dugaan Rekening Gendut Bupati Muba, Ahmad Sazali Desak Bisnis Sumur Minyak Diambil Alih Negara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

Presiden Prabowo bertemu eks PM Australia Paul Keating di Sydney. Keduanya membahas kerja sama ekonomi, geopolitik, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.(Foto:seskab)

Eks PM Australia Paul Keating Kunjungi Hotel Presiden Prabowo di Sydney, Bahas Isu Ekonomi dan Geopolitik

12 November 2025
Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie ungkap rencana penambahan anggota perempuan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto

Komisi Percepatan Reformasi Polri akan Tambah Anggota Perempuan, Kapolri Pastikan Siap untuk Evaluasi

12 November 2025
Badan Gizi Nasional menyiapkan Rp29,5 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis hingga akhir 2025. (Foto: doc.BGN)

BGN Siapkan Anggaran Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis hingga Akhir 2025

12 November 2025

Candaan Yulian Gunhar ke Menteri Bahlil Lahadalia: “Ketua Umum Partai Ini Bisa Jadi Wapres, Barang Ini!”

12 November 2025

Soeharto Ditetapkan sebagai Pahlawan, Merendahkan Standar Kita dalam Bernegara

11 November 2025
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat mendadak di Halim sebelum berangkat ke Australia. (Foto:doc.Sekkab)

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Mendadak di Halim Bahas Penyerapan Anggaran Sebelum Kunjungan ke Australia

11 November 2025

Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

11 November 2025

Artikel Terpopuler

  • Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia. Sebelum wafat, ia berpesan kepada Presiden Prabowo (Foto: Ist)

    Inilah Isi Pesan Terakhir Antasari Azhar Kepada Presiden Prabowo Sebelum Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar di Tubuh TNI, 48 Kolonel Resmi Naik Pangkat Menjadi Brigjen, Berikut Daftar Lengkapnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Ulama hingga Aktivis, Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 10 Tokoh Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah profil Rizki Juniansyah dan Sederet Prestasi, Atlet Angkat Besi yang Diangkat Presiden Prabowo Jadi Letnan Dua TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Irjen Pol Mahmud Nazly Harahap jadi Alumni Paling Cemerlang di Akpol 1997

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemberian Gelar Pahlawan 2025 : Ada Dorongan Kuat dalam diri Presiden Prabowo untuk Rekonsiliasi Total

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra: Kekuasaan Bukan Tujuan Akhir Tapi Alat Menebar Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sorot Merah Putih

Sorot Merah Putih adalah Media online yang menyoroti tentang kinerja Kabinet Merah Putih | Office: Jl. Proklamasi, RT.11/RW.5, Pegangsaan, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10320 | email: redaksi@sorotmerahputih.com

Follow Us

Sorot Merah Putih

kabariku.com | beritageothermal.com

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Tulisan
  • index

© 2024 Sorot Merah Putih - Soroti Berita Terkini | Kolaborasi dengan kabariku.com

Tidak ada hasil
Lihat Semua hasil
  • News
    • Nasional
    • Hukum
    • Teknologi
    • Viral
    • Politik
    • Budaya
  • Sorot Prabowo
  • Sorot Parlementaria
  • Sorot Pertahanan
  • Sorot Jakarta
  • Sorot Daerah
  • Sorot Dwi Warna
  • Opini
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Kirim Tulisan

© 2024 Sorot Merah Putih - Soroti Berita Terkini | Kolaborasi dengan kabariku.com