Sorot Merah Putih, Bali – TNI Angkatan Laut (TNI AL) secara resmi menggelar 5th Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (MNEK 2025) yang dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali di Pelabuhan Tanjung Benoa, Badung, Provinsi Bali. Minggu (16/02/2025).
Hadir Komjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si., selaku Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, mewakili Kapolri. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin militer dari berbagai negara untuk memperkuat kerja sama maritim.
TNI AL telah merumuskan kegiatan untuk mewarnai gelaran 5th MNEK 2025 diantaranya Engineering Civic Action Program (ENCAP) yaitu program kemanusiaan pembangunan fasilitas umum, Medical Civic Action Program (MEDCAP) yaitu program bakti kesehatan kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, sunatan massal, donor darah, operasi medis kecil di KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 (KRI WSH-991) yang akan sandar di Dermaga Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem pada 17 Februari mendatang.
5th MNEK juga menggelar program pelestarian lingkungan dan pencegahan abrasi pantai berupa penanaman pohon mangrove di Kawasan Taman Hutan Raya I Gusti Ngurah Rai, pelepasan Tukik Penyu ke alam liar bertempat di Pantai Peninsula, Nusa Dua, Bali, serta bersih pantai di Pantai Mertasari Sanur.
Selain itu, Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL juga akan dilibatkan untuk meramaikan City Parade yang disaksikan masyarakat Bali dan puluhan negara partisipan 5th MNEK 2025.
Dihadapan awak media, Kasal mengungkapkan urgensi dari acara ini adalah untuk meningkatkan kerja sama, bilateral regional dan multilateral pada seluruh negara untuk bergabung dalam menghadapi bencana alam, mitigasi terhadap bencana dan membantu negara-negara yang kesulitan serta masalah kemanusiaan lainnya.
“Latihan Multilateral ini dirancang untuk bagaimana menghadapi apabila ada tanda-tanda bencana alam, mereka disiapkan dan langsung membuat gugus tugas untuk menolong negara yang kesulitan,” kata Kasal.
Selain menghadapi bencana, lanjutnya, juga akan melaksanakan 6TH International Maritime Security Symposyum (IMSS) yang membicarakan masalah dalam menghadapi tindak pidana ilegal di laut.
“Ini kita bekerja sama, kalau untuk itu kita bersatu. Latihan ini juga berfungsi untuk menurunkan ketegangan di berbagai negara yang saat ini menghadapi konflik. Kita berharap bisa bekerja sama lebih kepada Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” lanjut Kasal.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan latihan gabungan maritim kelima.
Hadirnya para pemimpin, Kepala Staf Angkatan Laut, serta para Duta Besar Pertahanan dari 37 negara sahabat yang mengirimkan kapal perang diharapkan dapat membangun kepercayaan dan sinergi antarbangsa.
“Dengan demikian, kita dapat menghadirkan perdamaian dan stabilitas di kawasan di tengah situasi dan dinamika geopolitik global saat ini. Saya juga berharap kegiatan ini menjadi jangkar persahabatan guna mewujudkan kawasan maritim yang semakin stabil dan aman. Untuk itu, diperlukan armada laut yang kuat, didukung oleh infrastruktur kelautan (sea port) yang juga harus kokoh,” ungkapnya.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting baik sipil maupun militer dari berbagai negara ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan maritim dan memperkuat kerja sama internasional.
Selain Kabaharkam Polri, hadir pula Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Staf Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Prof. K.H. Ahmad, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, dan BNPB.
Dari kalangan TNI/Polri, turut hadir Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M.Tonny Harjono, S.E., M.M.,, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP, serta para Komandan Lantamal dan sejumlah PJU TNI AL lainnya.
Tidak hanya itu, Duta Besar dari berbagai negara sahabat seperti Jepang, Rusia, Chile, Inggris, Thailand, Bangladesh, Kenya, UEA, dan China juga turut meramaikan acara ini.
Setelah acara pembukaan, para tamu undangan diajak untuk menyaksikan demonstrasi kekuatan maritim dalam International Fleet Review (IFR). Dengan menggunakan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, para tamu berlayar di Selat Badung untuk menyaksikan formasi kapal perang dari TNI AL, kapal Polri, masyarakat nelayan, serta kapal negara peserta MNEK 2025.*(sorotmerahputih)
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini