Sorot Merah Putih, Antalya – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap prinsip politik luar negeri yang bebas-aktif dan netral, serta menjunjung tinggi hubungan damai dengan semua negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi ADF Talk pada perhelatan Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Turki, Jumat (11/04/2025), seperti dikutip dari siaran resmi BPMI Setpres.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa prinsip ini telah menjadi landasan diplomasi Indonesia sejak era pendiri bangsa, termasuk ketika Indonesia bersama India, Mesir, dan Yugoslavia mempelopori Gerakan Non-Blok pada 1961.
“Rakyat kami tidak ingin terlibat dalam aliansi atau blok militer manapun. Kami memilih netral,” tegasnya.
Ia juga mengutip filosofi kuno Asia yang dipegang teguh dalam kebijakan luar negeri Indonesia: “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak”. Prinsip ini, menurutnya, menjadi kunci menjaga stabilitas dan perdamaian.
Presiden mencontohkan bagaimana prinsip serupa diterapkan dalam ASEAN, di mana negara-negara anggota memilih dialog daripada konflik meski memiliki perbedaan.
“Kita lebih memilih bicara, bicara, dan bicara. Meski terkadang membosankan, itu lebih baik daripada bertikai,” ujarnya.
Prabowo menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai mediator dan jembatan dalam hubungan internasional, khususnya di antara negara-negara besar.
“Saya ingin menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan global, sekaligus mengharapkan penghormatan yang sama terhadap kedaulatan kami,” jelasnya.
Komitmen ini tercermin dalam kebijakan “bertetangga baik” yang menjadi pilar diplomasi Indonesia sejak awal kepemimpinannya.*Boelan
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini