Sorot Merah Putih, SASTRA — Salah satu pekerjaan yang diminati bagi warga Kota Breatsky adalah menjaga makam. Menjaga tubuh-tubuh yang ditinggal jiwa selamanya. Menunggui mereka untuk menyatu kembali dengan tanah. Bahkan perekrutannya ada lembaga khusus menangani dalam memilih kandidat terbaik warga Kota Breatsky untuk menjadi penjaga makam kota itu.
Salah satu syarat bekerja menjadi penjaga makam, kandidat harus memiliki keahlian khusus. Bukan perihal seberapa dalam dan cepat menggali liang kubur tetapi para pelamar harus menguasai bahasa alam. Bahasa alam adalah bahasa yang tidak bisa didengar langsung oleh orang-orang biasa.
Keahlian yang harus dimiliki warga Kota Breatsky salah satunya adalah mendengar suara infrasonik. Infrasonik adalah gelombang suara atau bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hertz. Orang yang memiliki keahlian itu bisa membaca tanda-tanda bencana alam yang akan terjadi. Itu mengapa mereka yang mampu menguasainya sangat dihormati di Kota Breatsky karena sudah jarang kemampuan itu dimiliki orang-orang Breatsky. Padahal kota itu sangat dekat dengan bencana alamnya karena dekat dengan inti bumi. Belum kubah bumi yang akhir-akhir ini sering ambrol.
Kota Breatsky terletak 800 Mil dari langit-langit yang disebut Kubah Bumi. Kota itu subur tanahnya dan makmur dengan kearifan lokal yang sangat dijaga oleh warga kota. Legenda orang-orang permukaan yang penuh ambisi menjadi pelajaran wajib pada setiap sekolah di kota itu. Menceritakan legenda kehidupan orang-orang permukaan yang bisa saja masuk dan merusak kota yang penuh kedamaian menjadikan peringatan untuk orang-orang Breatsky lebih berhati-hati.
Di Kota Breatsky tidak ada warganya yang melanggar hukum. Pemerintahnya pun tidak ada yang mengurusi tentang pelanggaran hukum karena memang orang-orang di sana tidak pernah ada yang melanggar hukum. Hanya ada aturan yang dibuat, untuk kemakmuran warganya.
Warga sangat menghormati aturan dan para pemimpin penentu kebijakan. Warga mempercayai pemimpinnya karena memang mereka dipilih dari keahlian dan kecerdasannya dalam memimpin. Bukan karena kerabat atau orang yang memiliki modal banyak untuk kampanye.
“Hari yang luar biasa dengan dua jasad ini, dan saya harus mulai bekerja menyimpan ingatan mereka.”
Di hari pertama bekerja semangat Amra membara. Dibantu satu seniornya penjaga makam yang satu tahun lagi akan pensiun, mereka mulai mengumpulkan ingatan dua warga kota yang baru saja meninggal.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini