Sorot Merah Putih, Jakarta – Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam terhadap perkembangan terbaru di Timur Tengah, khususnya keputusan parlemen Iran yang menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menangguhkan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) serta mendukung rencana penutupan Selat Hormuz.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) secara serius mencermati dinamika yang berkembang cepat tersebut.
Ia menyebut, dua langkah strategis Iran ini berpotensi memicu ketegangan global, baik dari sisi keamanan maupun pasokan energi dunia.
“Beberapa hal yang kami cermati di Kemenlu bahwa parlemen Iran telah menyetujui RUU penangguhan kerja sama dengan badan tenaga atom internasional serta mendukung RUU yang mendukung penutupan Selat Hormuz,” ujar Menlu Sugiono dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/7/2025).
Sugiono mengingatkan bahwa penangguhan kerja sama dengan IAEA akan memperlemah transparansi program nuklir Iran, yang pada gilirannya bisa menggerus kepercayaan internasional terhadap rezim nonproliferasi senjata nuklir.
Di sisi lain, rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran turut menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Pasalnya, jalur perairan strategis tersebut merupakan salah satu jalur vital distribusi energi global.
“Jika penutupan Selat Hormuz dilakukan pemerintah Iran, hal itu berpotensi mengganggu 20 persen suplai minyak dunia yang lewat di situ,” jelasnya.
Sugiono menekankan bahwa dampak penutupan selat tersebut tidak hanya bersifat global, tetapi juga akan langsung dirasakan oleh Indonesia. Ia menyebut, sekitar 20,4 persen impor minyak yang dikelola Pertamina melewati Selat Hormuz.
“Dan ini juga akan mempengaruhi kita di Indonesia karena impor minyak Pertamina juga melewati Selat Hormuz, ada 20,4%,” lanjutnya.
Meski demikian, pemerintah menyambut baik adanya inisiatif gencatan senjata sementara di kawasan tersebut. Sugiono menyampaikan harapan agar proses perdamaian dapat berlangsung lebih lama demi stabilitas regional dan global.
“Kita terus mencermati gencatan senjata dan perdamaian yang saat ini berlangsung. Semoga gencatan senjata dan perdamaian ini bisa berjalan langgeng dan lebih lama,” pungkas Menlu Sugiono.*
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini