sorotmerahputih.com — Dengan tidak adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi oleh Pasangan Ridho dan Pangrekun hampir dipastikan PDI Perjuangan yang didukung oleh Partai Hanura memenangkan Pilkada Daerah Khusus Jakarta dalam satu putaran. Dengan demikian, PDI Perjuangan selaku runner up Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dengan 15 kursi mampu mengkandaskan PKS selaku pemenang Pileg dengan 18 kursi yang didukung oleh koalisi besar KIM plus.
Hal menarik yang perlu dikaji, kalau dalam Pilkada sebelumnya PKS menguasai pemerintahan Jakarta, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, dalam Pilkada kali ini jagoan PKS bertumbangan di ketiga wilayah itu. Bahkan di DKJ sendiri, apabila dibrack-down secara lebih mendalam, jagoan PKS yang didukung oleh mayoritas partai politik kalah di lima kota administratif dan satu kabupaten administratif di Provinsi DKJ. Di antara 44 kecamatan di DKJ PKS hanya menang di Cilincing (Jakarta Utara) dan Pasarebo (Jakarta Timur).
Sedangkan di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, situasinya lebih cair. Calon kepala daerah dari Partai Golkar dengan didukung oleh sejumlah partai, termasuk PDI Perjuangan masih melenggang sebagai pemenang. Peta politiknya tidak hitam putih antara PDI Perjuangan dan Non PDI Perjuangan, melainkan di area abu-abu.
Padahal secara legislatif, berbeda dengan DKJ yang secara empirik adalah battle ground antara PDI Perjuangan dan PKS (kecuali Pemilu 2009), di wilayah yang secara keamanan di bawah Polda Metro ini sejak reformasi menjadi medan perebutan jabatan Ketua DPRD antara Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Kini di pemerintahan kedua kota pecahan Kabupaten Tangerang itu Beringin dan Banteng saling berpelukan, dan Partai Golkar tetap menjadi yang dominan.
Khusus Kota Depok, kendati PDI Perjuangan menjadi bagian dari partai pemenang Pilkada namun Partai Gerindra yang kursi legislatifnya di bawah PKS tampaknya layak dinobatkan menjadi “Ketua Kelas”. Kota yang selama digelar Pilkada langsung selalu dimenangkan oleh gacoan PKS itu kini jatuh ke tangan KIM Plus, dan anehnya, PDI Perjuangan Kota Depok masuk dalam koalisi itu.
Mungkin terlalu gegabah apabila disimpulkan PKS tersingkir dari Jakarta, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang selama ini menjadi daerah pengepul suara terbesar di partainya. Di luar itu secara legislatif PKS masih menjadi partai pemenang di keempat wilayah itu, termasuk Kota Bogor dan perolehan kursi legislatifnya , dan akan tetap memberikan warna dalam kebijakan politik siapa pun yang memimpin di wilayah itu.
Kenapa PKS gagal mempertahankan kadernya di episentrum Jabodetabek? Nanti akan saya ulas dalam catatan mendatang.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini