Sorot Merah Putih, Jakarta – Menjelang peluncuran resmi Sekolah Rakyat pada pertengahan Juli, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indrawijaya meninjau langsung progres pembangunan salah satu lokasi utama di Sentra Handayani, Jakarta, Minggu (29/6/2025).
Peninjauan ini menjadi bagian dari langkah akhir persiapan sebelum program pendidikan inklusif dan afirmatif ini resmi diluncurkan oleh pemerintah.
Didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, serta Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Seskab Teddy mengecek berbagai fasilitas utama, mulai dari ruang kelas, asrama siswa, ruang makan, hingga toilet ramah disabilitas.
Seskab Teddy bahkan menjajal sendiri tempat tidur dan bangku belajar demi memastikan kelayakan dan kenyamanan sarana belajar mengajar.
“Kami mohon lewat Pak Teddy, Presiden Prabowo nanti, menyesuaikan waktu beliau, bisa meresmikan secara langsung Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul di hadapan orangtua siswa dan calon peserta didik.
Menurut Gus Ipul, pembangunan Sekolah Rakyat bukan hanya kerja Kementerian Sosial, melainkan hasil kolaborasi lintas kementerian, terutama Kementerian Pekerjaan Umum yang menurunkan lebih dari 100 pekerja dan bekerja 24 jam demi menyelesaikan proyek ini tepat waktu.
“Ini bukan hanya soal sekolah, tapi juga soal membuka lapangan kerja,” tambahnya.

Anggaran Tembus Rp1,1 Triliun
Menteri PU Dody Hanggodo menyebut pembangunan 100 sekolah tahap awal menelan anggaran sekitar Rp1,1 triliun.
“Total mungkin sekitar Rp1 triliunan, untuk 100 sekolah tahap awal,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada gelombang lanjutan, pemerintah menargetkan total 200 sekolah dengan kebutuhan dana mencapai Rp2 triliun, dan melibatkan lebih dari 2.000 pekerja dari berbagai wilayah di Indonesia.
Secara nasional, progres pembangunan fisik Sekolah Rakyat telah mencapai rata-rata 83 persen. Beberapa lokasi, termasuk di Sentra Handayani, bahkan sudah hampir rampung dengan progres fisik 88,8 persen dan realisasi pekerjaan mencapai 92,6 persen.
Proyek ini ditargetkan tuntas dalam waktu sembilan hari ke depan.
Sekolah Rakyat Sentra Handayani
Sekolah Rakyat di Sentra Handayani disiapkan untuk jenjang SMP dengan tiga rombongan belajar (rombel), menampung total 75 siswa dari keluarga rentan (desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional/DTSEN).
Fasilitas yang tersedia di atas lahan 1,2 hektare meliputi asrama putra dan putri, gedung sekolah, kantor dan rumah guru, ruang makan, hingga lapangan olahraga.
Program ini akan dimulai dengan masa matrikulasi pada 14 Juli 2025. Pemerintah berharap Presiden RI Prabowo Subianto dapat hadir langsung dalam acara peresmian nasional program tersebut.
Cakupan Nasional: 200 Lokasi Dicanangkan
Tahap awal Sekolah Rakyat mencakup 395 rombel untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di 100 lokasi. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan cakupan terbanyak (48 titik), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik).
Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan serta 45 gedung milik pemerintah daerah.
Gelombang ini akan mencakup 424 rombel, dengan target 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.
Program Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, sekaligus sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam menata keadilan sosial sejak bangku sekolah.*Yus
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini















