Sorot Merah Putih, PYONGYANG – Di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks, Indonesia kembali menunjukkan wajah diplomasi yang berdaulat dan terbuka terhadap semua pihak.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, memenuhi undangan resmi Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Choe Son Hui, di Pyongyang, Sabtu (11/10/2025).
Pertemuan bersejarah itu menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembaruan konsultasi bilateral antara Indonesia dan Korea Utara.
Menghidupkan Kembali Semangat Persahabatan Enam Dekade
Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, pembaruan MoU ini menjadi momentum penting memperkuat hubungan kedua negara yang telah terjalin sejak tahun 1960-an.
Hubungan yang berakar dari semangat solidaritas Asia-Afrika itu kini diperbarui dalam konteks dunia modern menegaskan posisi Indonesia sebagai jembatan perdamaian di kawasan Asia Timur.
“Pembaruan nota kesepahaman ini menegaskan kembali persahabatan yang telah terjalin lama serta komitmen kedua negara untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang,” tulis Kemenlu RI.
Kesepakatan tersebut mencakup sektor politik, sosial-budaya, teknologi, hingga olahraga, membuka ruang bagi kolaborasi yang lebih konkret dan saling menguntungkan.
Indonesia, Jembatan ASEAN–Pyongyang
Dalam pertemuan itu, Menlu Sugiono menegaskan kesiapan Indonesia untuk memfasilitasi keterlibatan Korea Utara dalam forum-forum ASEAN, termasuk ASEAN Regional Forum (ARF).
Langkah ini menunjukkan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, serta peran strategis Jakarta dalam menjaga stabilitas kawasan.
“Indonesia siap menjadi penghubung antara RRDK dan ASEAN, mendorong dialog konstruktif dan kerja sama yang saling menghormati,” ujar Sugiono.
Kunjungan Bersejarah yang Sarat Pesan
Kunjungan Menlu Sugiono ke Pyongyang menjadi yang pertama dalam lebih dari satu dekade, setelah terakhir dilakukan pada 2013.
Kehadiran Indonesia di Korea Utara bukan sekadar kunjungan diplomatik, tetapi juga simbol kepercayaan diri bangsa dalam menjaga hubungan lintas ideologi dan memperkuat peran di kancah global.
Selain agenda bilateral, Menlu Sugiono turut menghadiri peringatan 80 tahun Partai Pekerja Korea, sebagai bentuk penghormatan atas hubungan panjang antara kedua negara.
Diplomasi Bernas di Era Prabowo
Langkah Menlu Sugiono mencerminkan arah baru diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto — tegas, berdaulat, dan terbuka terhadap kerja sama setara.
Indonesia menempatkan kepentingan nasional di atas segalanya, tanpa kehilangan komitmen terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dengan kebijakan luar negeri yang konsisten, Indonesia membuktikan bahwa diplomasi bukan hanya tentang politik, tetapi tentang kepercayaan dan kemandirian bangsa.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini