Sorot Merah Putih, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menyatakan, pihaknya terbuka untuk memberikan pendampingan dalam rangka pencegahan korupsi di Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Kalau pencegahan, seperti yang sudah dilakukan di banyak Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, sepanjang dikoordinasikan pasti akan ditindaklanjuti,” kata Setyo saat dikonfirmasi Kamis (27/03/2025).
Sebagai informasi, BPI Danantara menggunakan prinsip Business Judgement Rule (BJR), dalam prinsip hukum yang melindungi direksi dalam mengambil keputusan bisnis.
BJR memberikan keleluasaan dan perlindungan hukum kepada direksi dalam menjalankan tugasnya.
Seperti diketahui, dalam acara dalam acara Meet The Team Danantara Indonesia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (24/03/2025), Kepala Badan atau Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengumumkan nama-nama terpilih menjadi strukturalnya.
Berkaitan dengan adanya Komite Pengawasan dan Akuntabilitas yang melibatkan, Ketua PPATK, Ketua KPK, Ketua BPKP, Ketua BPK, Kapolri, Jaksa Agung.
Ketua KPK menegaskan, bahwa penunjukan Ketua KPK bersifat kelembagaan bukan personal.
“KPK akan mendukung secara profesional keberadaan BPI Danantara, sambil mengevaluasi efektivitas posisi KPK pada Komite Pengawasan dan Akuntabilitas,” ucap Setyo.
Pun memastikan, KPK akan menjaga independensi dan publik harus diyakinkan bahwa Danantara memang akan dikelola secara transparan.
KPK dan BPK, tetap memiliki kewenangan untuk melakukan audit dan pemeriksaan terhadap Danantara.
“Pemberian honor, imbal jasa dan sejenisnya tidak akan diterima,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala BPI Danantara Rosan P. Roeslani memastikan Danantara tak kebal hukum sehingga Danantara dapat diperiksa oleh KPK serta diaudit oleh BPK.
Rosan menyebut Danantara juga dapat diaudit BPK, terutama untuk penggunaan APBN terkait dengan program kewajiban layanan publik (PSO).
Rosan menilai Danantara merupakan badan yang paling banyak diawasi karena semua terlibat, dan dirinya sebagai Kepala BPI Danantara melapor langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Rosan lantas menjelaskan bahwa Danantara punya sistem pengawasan berlapis. Ia menegaskan komitmennya menjaga Danantara tetap terbuka dan transparan.
Danantara telah resmi diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (24/02/2025).
Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Danantara dipimpin Rosan Roeslani sebagai chief executive officer (CEO), serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria yang masing-masing menjabat chief investment officer (CIO) dan chief operating officer (COO).
Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai anggota Dewan Pengawas.*Boelan
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini