Menkeu Purbaya Pastikan Likuiditas Longgar, Pemerintah dan BI Kompak Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sorot Merah Putih, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan menjaga likuiditas agar tetap longgar sebagai langkah strategis mendorong perekonomian nasional. Menurutnya, kebijakan fiskal dan moneter ke depan akan diarahkan untuk mendukung dunia usaha tanpa membebani sistem perbankan.

“Kita akan sinergi, jangan sampai kebijakan saya dan BI mencekik sistem perbankan dalam hal likuiditas,” ujar Purbaya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

BacaLainnya

Menjaga Kedaulatan dan Stabilitas Ekonomi: Pentingnya Loyalitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kepada Negara, Bangsa dan Presiden Prabowo

11 September 2025

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Purbaya Pastikan Defisit Aman

10 September 2025

Instruksi Mendagri Tito: Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Siskamling Antisipasi Gangguan Kamtibmas

9 September 2025

Ia menambahkan, koordinasi intensif dengan BI sudah dilakukan. Dengan restu Presiden, pemerintah akan mengambil langkah terukur untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas secara signifikan. “Saya sudah bicara dengan Deputi Senior BI, dengan izin Presiden juga, ke depan langkah yang perlu akan kita ambil supaya likuiditas kita meningkat signifikan,” jelasnya.

BI Turunkan Suku Bunga, Pemerintah Percepat Anggaran

Langkah sinergis itu tercermin dari kebijakan moneter dan fiskal yang sudah mulai berjalan. BI menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 5 persen, sementara pemerintah berkomitmen mempercepat pencairan anggaran belanja negara.

Purbaya meyakini, strategi ini akan menghidupkan kembali aktivitas sektor swasta dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. “Program yang ada akan dibuat berjalan cepat sesuai dengan waktu yang ditetapkan,” katanya.

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Masih Punya Ruang

Menurut Purbaya, perekonomian Indonesia masih jauh dari potensi maksimalnya. Karena itu, kebijakan pelonggaran likuiditas dipastikan tidak akan memicu inflasi berlebihan.

Data terbaru mencatat inflasi Indonesia sebesar 2,31 persen secara tahunan (year on year/yoy) per Agustus 2025. Angka tersebut masih dalam rentang aman dan terkendali.

“Masih jauh kalau kita bilang demand pull inflation akan terjadi. Artinya, pertumbuhan yang terlalu cepat menyebabkan inflasi. Saat ini kondisi kita masih sehat dan terkendali,” tegasnya.

Dengan langkah tegas pemerintah dan BI, Purbaya optimistis perekonomian nasional dapat tumbuh lebih cepat sekaligus menjaga stabilitas harga di masyarakat.(van)