sorotmerahputih.com, MataramĀ – Pada tahun 2045, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai titik tertinggi dalam sejarah. Fenomena ini membawa harapan besar terhadap pembangunan ekonomi.
Namun ada satu aspek yang sangat krusial untuk memastikan potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal, yakni pendidikan.
Arya, aktivis pendidikan dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), melihat untuk mengubah bonus demografi menjadi keuntungan ekonomi yang berkelanjutan, pendidikan harus menjadi landasan utama.
Menurutnya, tanpa perhatian serius pada sektor ini, Indonesia bisa kehilangan momentum besar yang datang dengan bonus demografi.
āBonus demografi memberikan kesempatan langka bagi Indonesia untuk memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) dalam upaya memajukan ekonomi,ā ujar Arya dalam keterangannya, Sabtu (11/01/2025).
Arya menegaskan bahwa jumlah penduduk usia produktif yang melimpah tidak akan berarti banyak jika kualitas pendidikan mereka tidak ditingkatkan.
Oleh karena itu, kata dia, pendidikan harus dipersiapkan dengan lebih matang, baik dari segi aksesibilitas, kualitas, maupun relevansi dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin berkembang.
āTanpa pendidikan yang kuat, Indonesia akan menghadapi kesulitan besar dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif,ā ucapnya.
Sebagai kader HMI yang sangat peduli dengan nasib bangsa, Arya mengingatkan bahwa pemerataan akses pendidikan merupakan langkah pertama yang harus segera diambil.
āKesenjangan pendidikan antara daerah urban dan rural masih sangat mencolok di Indonesia. Banyak wilayah, terutama di luar pulau Jawa, yang masih kekurangan infrastruktur pendidikan yang memadai,ā jelas Arya.
Hal ini, lanjut Arya, menyebabkan ketimpangan dalam kualitas SDM yang dihasilkan. Untuk itu, perlu ada kebijakan yang memastikan akses pendidikan berkualitas dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
āPemerataan pendidikan menjadi prasyarat utama dalam memanfaatkan bonus demografi secara maksimal,ā imbuhnya.
Lebih lanjut, Arya berpendapat bahwa kualitas pendidikan harus diperbaiki dengan memastikan kurikulum yang diajarkan relevan dengan perkembangan zaman.
Pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketidaksesuaian antara kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja.
āBanyak lulusan yang terjun ke pasar kerja merasa kesulitan karena keterampilan yang mereka miliki tidak sesuai dengan permintaan industri. Untuk itu, pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan harus diperkuat sebagai alternatif yang dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai,ā papar dia.
Pendidikan karakter juga tidak kalah penting, Arya menilai bahwa dalam menghadapi tantangan global dan berkembangnya era digital, pendidikan karakter harus diperkenalkan sejak dini agar generasi muda memiliki integritas, etika kerja yang baik, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
āKualitas sumber daya manusia tidak hanya diukur dari keterampilan teknis, tetapi juga dari sikap dan nilai-nilai yang ditanamkan melalui pendidikan. Generasi yang memiliki karakter yang baik akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan turut berperan dalam menciptakan perubahan sosial yang positif,ā terangnya.
Investasi dalam pendidikan tinggi pun harus mendapat perhatian khusus. Arya menyebutkan bahwa untuk memanfaatkan bonus demografi dengan efektif, perlu ada peningkatan kualitas pendidikan di level universitas.
Universitas harus mampu melahirkan talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Penguatan riset dan pengembangan (R&D) di perguruan tinggi menjadi penting untuk menciptakan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi Indonesia.
āHal ini dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja,ā kata Arya.
Selain itu, Arya juga menekankan pentingnya peran teknologi dalam dunia pendidikan. Di era digital saat ini, pendidikan harus bisa mengakomodasi perkembangan teknologi dengan memanfaatkan platform pembelajaran online dan teknologi pendidikan lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan dapat dijangkau lebih luas, termasuk bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
āTeknologi juga dapat mempermudah akses ke bahan ajar yang berkualitas, sehingga mengurangi ketimpangan dalam kualitas pendidikan di Indonesia,ā tuntas Arya.*(sorotmerahputih)
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini