Sorot Merah Putih, Jakarta – Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin, menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah membuktikan diri sebagai institusi yang berhasil melakukan reformasi sejak 1998.
Menurutnya, TNI tidak lagi terlibat dalam politik praktis dan konsisten menjaga perannya sebagai garda pertahanan nasional.
“Hampir 27 tahun sejak reformasi, TNI fokus menjalankan fungsi pertahanan dan tidak terlibat dalam politik praktis. Karena itu, tuduhan yang mengaitkan TNI dengan kerusuhan baru-baru ini jelas merusak nama baik institusi,” kata Hasanuddin di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Hasanuddin menilai, narasi yang menyebut adanya keterlibatan TNI hingga isu darurat militer wajar mendapat respons keras dari pihak TNI.
Hal tersebut, menurut SIAGA 98, menyangkut kehormatan dan marwah institusi pertahanan negara.
“Bagi kami SIAGA 98, tuduhan itu bukan sekadar upaya mengkambinghitamkan TNI. Lebih jauh, ini merupakan jebakan politik yang sengaja dibuat untuk merusak nama baik TNI dan memancing TNI kembali masuk ke ranah politik. Tujuannya jelas: menurunkan kredibilitas Presiden Prabowo Subianto,” tegas Hasanuddin.
Lebih lanjut, SIAGA 98 mencatat bahwa setelah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memperkuat kerja sama TNI dan Polri, situasi keamanan nasional justru berangsur membaik.
“TNI tidak terlibat dalam kerusuhan, apalagi menciptakan situasi darurat sipil maupun militer. Sebaliknya, TNI bersama Polri bekerja sama menjaga dan memulihkan keamanan,” ujar Hasanuddin.
SIAGA 98 pun menyerukan agar TNI tetap tenang dan tidak terpancing yang dapat mengganggu stabilitas bangsa.
“SIAGA 98 berharap TNI tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi atau jebakan ini,” pungkasnya.***
#TegakMerahPutih
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini