Sorot Merah Putih – Jakarta – Pemerintah Indonesia menegaskan keseriusannya mengusut tuntas kasus penembakan tragis yang menewaskan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan, pemerintah tidak hanya menganggap peristiwa ini sebagai kasus hukum internasional, melainkan juga sebagai duka mendalam bagi keluarga besar Kementerian Luar Negeri.
“Kami menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan urusan ini dengan sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya,” tegas Sugiono saat menyerahkan jenazah Zetro kepada pihak keluarga di Terminal Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (9/9/2025) malam.
Dukungan Penuh untuk Keluarga Korban
Dalam suasana haru, Sugiono memastikan pemerintah akan memberikan perlindungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan almarhum.
“Selamat jalan Zetro, saudara kami. Keluarga yang engkau tinggalkan akan kami urus dan kami rawat sebaik-baiknya,” ujarnya.
Ia juga mengenang dedikasi Zetro yang telah lama mengabdi pada negara. Sebelum bertugas di Peru, Zetro sempat ditempatkan di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne pada 2019–2022 sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT).
“Tenanglah di sana, perjuanganmu akan kami teruskan,” imbuhnya.
Pemulangan Jenazah dengan Prosedur Ketat
Jenazah Zetro tiba di Indonesia setelah perjalanan panjang 35–46 jam dari Lima, Peru. Pemulangan dilakukan sesuai standar internasional, mulai dari autopsi, pemeriksaan keamanan, hingga izin ekspor jenazah oleh otoritas Peru.
Peti jenazah tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 19.10 WIB dengan diiringi isak tangis keluarga. Setelah prosesi resmi, jenazah langsung dibawa ke Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat.
“Semoga kita semua diberi kesabaran dan keteguhan hati. Kita doakan Zetro mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Sugiono.
Diduga Terkait Jaringan Kriminal “One Family”
Peristiwa penembakan terjadi di Distrik Lince, sekitar 1,5 kilometer dari Gedung KBRI Peru, saat Zetro bersepeda bersama istrinya pada Senin (1/9/2025). Korban sempat dibawa ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak tertolong.
Kepolisian Peru menduga pelaku merupakan pembunuh bayaran (sicariato) yang kabur dengan sepeda motor. Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, memastikan tidak ada barang berharga yang hilang, sehingga besar kemungkinan korban memang ditargetkan. (van)
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp sorotmerahputih.com klik di sini